HIGHLIGHT MINGGU LALU
Minggu lalu dollar cenderung mixed terhadap beberapa major currency meski sejumlah data sebenarnya positif bagi dollar. Beberapa perusahaan investasi dan para analis mulai merevisi proyeksi mereka terhadap perekonomian Amerika ke depan.
Awal minggu, minyak naik setelah akhir minggu sebelumnya turun tajam sehingga saatnya bagi para trader untuk mengambil posisi buy. Sedangkan dollar cenderung stabil akibat pasar masih mengamati apakah yield obligasi US masih akan naik lagi mengingat hal inilah yang menjadi alas an menguatnya dollar dua minggu yang lalu.
Di pertengahan minggu sterling sempat menembus level tertingginya setelah sebelumnya angka Trade Balance diumumkan mengalami kenaikkan. Di kawasan US, data retail sales meningkat dua kali lipat dari data sebelumnya dan Beige Book juga memberikan proyeksi yang positif untuk dollar ke depan. Aktivitas ekonomi AS dilaporkan tumbuh selama periode pertengahan April sampai Mei, dengan beberapa sektor mencatat peningkatan pertumbuhan. Beige Book merupakan laporan ikhtisar mengenai aktivitas ekonomi yang digunakan sebagai pedoman dalam rapat FOMC berikutnya pada 27-28 Juni nanti. Ditambah lagi pengajuan hipotik di kawasan Amerika juga meningkat pada periode ini. Minyak dilaporkan terus merangkak naik sesuai dengan kondisi fundamental harian.
Akhir minggu BoJ mengumumkan suku bunga bertahan dan Fukui juga tidak mampu memberikan kapan momen yang tepat untuk BoJ menaikkan suku bunganya. Hal ini memang sudah diperkirakan pasar sebelumnya, dan hal tersebut menjadi alasan utama sejak Senin yen cenderung terus melemah terhadap sejumlah mata uang dunia. Data CPI US mengalami kenaikkan dan menguatkan dollar pada penutupan minggu lalu. Kenaikan harga makanan dan energi mendorong indeks harga konsumen 0,7% pada Mei, kenaikan tertajam dalam 1,5 tahun terakhir, sedangkan Core CPI, atau inflasi inti, yang tidak memasukkan harga sektor makanan dan energi, hanya naik 0,1%, lebih rendah dari prediksi pasar yang sebesar 0,2%. Minyak stabil setelah beberapa hari sebelumnya terus menguat.
HIGHLIGHT PAGI INI
Inflasi inti Amerika yang diumumkan Jumat lalu meyakinkan pelaku pasar bahwa inflasi tetap terkendali. Data tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga energi, perdagangan besar dan impor belum sepenuhnya masuk ke inflasi konsumen. Hal ini kemungkinan akan membuat pejabat the Fed mempertahankan posisinya, dimana inflasi tetap terkendali sesuai dengan prediksi mereka. Dengan kata lain, angka tersebut mengindikaskan the Fed akan mempertahankan suku bunga di 5,25% untuk 8 kali beturut-turut pada rapat FOMC bulan ini. Namun, ketua the Fed Ben Bernanke minggu lalu mengatakan baha meski inflasi inti mulai menurun, ancamannya masih ada. Kenaikan tajam inflasi keseluruhan akan membuat the Fed mewaspadai kemungkinan dampaknya seiring berjalannya waktu. Pelaku pasar dalam beberapa hari terakhir mulai memperkirakan bahwa the Fed tidak akan menurunkan suku bunga tahun ini, menyusul baiknya pertumbuhan ekonomi. Yield obligasi naik tajam dalam dua minggu terakhir, dan pasar berjangka mulai memperkirakan akan adanya kenaikan suku bunga tahun depan.
Dollar kemungkinan akan melemah awal minggu ini sejak angka property yang diumumkan besok akan menunjukkan pelemahan sector tersebut. “Properti Amerika masih tetep lemah, “ kata Masaki Fukui, senior economist and currency analyst Mizuho Corporate Bank Ltd. Di Tokyo. “Naiknya yield kemarin dapat membebani sector ini dan melemahkan dollar.”
HIGHLIGHT SORE INI
Hari ini dollar sedikit melemah namun hanya merupakan sisa-sisa sentiment akhir minggu lalu dimana core CPI sedikit terkendali. Yen mampu sedikit menguat terhadap dollar sesuai berita tadi pagi akibat sentiment pasar terkait dengan kemungkinan angka property yang lemah besok. Namun terhadap sterling dan euro, yen masih melemah. “Ada dua isu yang berkembang, lemahnya dollar dan hasrat terkait dengan yield obligasi. Yen sedikit melemah terutama akibat crossrate sterling/yen dan euro/yen” kata Daragh Maher, senior currency strategist Calyon.
GBPUSD
Sterling menguat awal minggu ini menyusul spekulasi hasil meeting minutes BoE yang diumumkan minggu ini akan mengisyaratkan perlunya kenaikkan suku bunga Pernyataan Mervyn King minggu lalu juga menggaris bawahi pernyataan ini, demikian pula dengan statement MPC BoE Paul Tucker kemarin. “Jangka pendek, BoE akan terus positif,” kata David Bloom, global head of currency strategy HSBC Holdings Plc. , London. “hal ini akan terus mendukung sterling.”
USDJPY
Survey dari puluhan trader dan analis di pasar valuta Jepang menunjukkan bahwa 57% pasar memperkirakan bahwa kenaikkan suku bunga untuk BoJ akan terjadi pada bulan Agustus, dan hanya 15% yang memperkirakan kenaikkan di bulan Juli.
Yen kembali jatuh terhadap euro dan dollar Australia sejak minggu ini diperkirakan yen masih akan terus melemah akibat investor masih berhasrat untuk terus melakukan carry tradem sebauh alternative investasi yang beresiko. “Saya mengharap yen secara bertahap melemah minggu ini” kata Toru Umemoto, chief currency analyst Barclays Capital di Tokyo.
Berdasarkan data Tokyo Financial Exchange, para investor individu Jepang menambah posisi long mereka (new Zealand dollar/yen) menjadi $347 juta dari $180juta, hal ini diperkirakan masih menjadi sinyal bahwa yen masih akan terpuruk akibat aktivitas carry trades.
PRODUK
Minyak mentah sedikit berubah di New York setelah naiknya spekulasi bahwa suplai gasoline tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan sepanjang musim panas di US. Minyak untuk pengiriman Juli berada di $67.83 per barrel, turun 17 sen sore ini.
PERHATIAN: Prediksi ini disusun sebagai panduan atau bahan pembanding atas prediksi nasabah, sehingga tidak dapat menjadi acuan satu-satunya dalam pengambilan keputusan untuk masuk pasar. Segala Sesuatu yang menyangkut akibat trading, sepenuhnya tanggung jawab nasabah dan trader.
Minggu lalu dollar cenderung mixed terhadap beberapa major currency meski sejumlah data sebenarnya positif bagi dollar. Beberapa perusahaan investasi dan para analis mulai merevisi proyeksi mereka terhadap perekonomian Amerika ke depan.
Awal minggu, minyak naik setelah akhir minggu sebelumnya turun tajam sehingga saatnya bagi para trader untuk mengambil posisi buy. Sedangkan dollar cenderung stabil akibat pasar masih mengamati apakah yield obligasi US masih akan naik lagi mengingat hal inilah yang menjadi alas an menguatnya dollar dua minggu yang lalu.
Di pertengahan minggu sterling sempat menembus level tertingginya setelah sebelumnya angka Trade Balance diumumkan mengalami kenaikkan. Di kawasan US, data retail sales meningkat dua kali lipat dari data sebelumnya dan Beige Book juga memberikan proyeksi yang positif untuk dollar ke depan. Aktivitas ekonomi AS dilaporkan tumbuh selama periode pertengahan April sampai Mei, dengan beberapa sektor mencatat peningkatan pertumbuhan. Beige Book merupakan laporan ikhtisar mengenai aktivitas ekonomi yang digunakan sebagai pedoman dalam rapat FOMC berikutnya pada 27-28 Juni nanti. Ditambah lagi pengajuan hipotik di kawasan Amerika juga meningkat pada periode ini. Minyak dilaporkan terus merangkak naik sesuai dengan kondisi fundamental harian.
Akhir minggu BoJ mengumumkan suku bunga bertahan dan Fukui juga tidak mampu memberikan kapan momen yang tepat untuk BoJ menaikkan suku bunganya. Hal ini memang sudah diperkirakan pasar sebelumnya, dan hal tersebut menjadi alasan utama sejak Senin yen cenderung terus melemah terhadap sejumlah mata uang dunia. Data CPI US mengalami kenaikkan dan menguatkan dollar pada penutupan minggu lalu. Kenaikan harga makanan dan energi mendorong indeks harga konsumen 0,7% pada Mei, kenaikan tertajam dalam 1,5 tahun terakhir, sedangkan Core CPI, atau inflasi inti, yang tidak memasukkan harga sektor makanan dan energi, hanya naik 0,1%, lebih rendah dari prediksi pasar yang sebesar 0,2%. Minyak stabil setelah beberapa hari sebelumnya terus menguat.
HIGHLIGHT PAGI INI
Inflasi inti Amerika yang diumumkan Jumat lalu meyakinkan pelaku pasar bahwa inflasi tetap terkendali. Data tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga energi, perdagangan besar dan impor belum sepenuhnya masuk ke inflasi konsumen. Hal ini kemungkinan akan membuat pejabat the Fed mempertahankan posisinya, dimana inflasi tetap terkendali sesuai dengan prediksi mereka. Dengan kata lain, angka tersebut mengindikaskan the Fed akan mempertahankan suku bunga di 5,25% untuk 8 kali beturut-turut pada rapat FOMC bulan ini. Namun, ketua the Fed Ben Bernanke minggu lalu mengatakan baha meski inflasi inti mulai menurun, ancamannya masih ada. Kenaikan tajam inflasi keseluruhan akan membuat the Fed mewaspadai kemungkinan dampaknya seiring berjalannya waktu. Pelaku pasar dalam beberapa hari terakhir mulai memperkirakan bahwa the Fed tidak akan menurunkan suku bunga tahun ini, menyusul baiknya pertumbuhan ekonomi. Yield obligasi naik tajam dalam dua minggu terakhir, dan pasar berjangka mulai memperkirakan akan adanya kenaikan suku bunga tahun depan.
Dollar kemungkinan akan melemah awal minggu ini sejak angka property yang diumumkan besok akan menunjukkan pelemahan sector tersebut. “Properti Amerika masih tetep lemah, “ kata Masaki Fukui, senior economist and currency analyst Mizuho Corporate Bank Ltd. Di Tokyo. “Naiknya yield kemarin dapat membebani sector ini dan melemahkan dollar.”
HIGHLIGHT SORE INI
Hari ini dollar sedikit melemah namun hanya merupakan sisa-sisa sentiment akhir minggu lalu dimana core CPI sedikit terkendali. Yen mampu sedikit menguat terhadap dollar sesuai berita tadi pagi akibat sentiment pasar terkait dengan kemungkinan angka property yang lemah besok. Namun terhadap sterling dan euro, yen masih melemah. “Ada dua isu yang berkembang, lemahnya dollar dan hasrat terkait dengan yield obligasi. Yen sedikit melemah terutama akibat crossrate sterling/yen dan euro/yen” kata Daragh Maher, senior currency strategist Calyon.
GBPUSD
Sterling menguat awal minggu ini menyusul spekulasi hasil meeting minutes BoE yang diumumkan minggu ini akan mengisyaratkan perlunya kenaikkan suku bunga Pernyataan Mervyn King minggu lalu juga menggaris bawahi pernyataan ini, demikian pula dengan statement MPC BoE Paul Tucker kemarin. “Jangka pendek, BoE akan terus positif,” kata David Bloom, global head of currency strategy HSBC Holdings Plc. , London. “hal ini akan terus mendukung sterling.”
USDJPY
Survey dari puluhan trader dan analis di pasar valuta Jepang menunjukkan bahwa 57% pasar memperkirakan bahwa kenaikkan suku bunga untuk BoJ akan terjadi pada bulan Agustus, dan hanya 15% yang memperkirakan kenaikkan di bulan Juli.
Yen kembali jatuh terhadap euro dan dollar Australia sejak minggu ini diperkirakan yen masih akan terus melemah akibat investor masih berhasrat untuk terus melakukan carry tradem sebauh alternative investasi yang beresiko. “Saya mengharap yen secara bertahap melemah minggu ini” kata Toru Umemoto, chief currency analyst Barclays Capital di Tokyo.
Berdasarkan data Tokyo Financial Exchange, para investor individu Jepang menambah posisi long mereka (new Zealand dollar/yen) menjadi $347 juta dari $180juta, hal ini diperkirakan masih menjadi sinyal bahwa yen masih akan terpuruk akibat aktivitas carry trades.
PRODUK
Minyak mentah sedikit berubah di New York setelah naiknya spekulasi bahwa suplai gasoline tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan sepanjang musim panas di US. Minyak untuk pengiriman Juli berada di $67.83 per barrel, turun 17 sen sore ini.
PERHATIAN: Prediksi ini disusun sebagai panduan atau bahan pembanding atas prediksi nasabah, sehingga tidak dapat menjadi acuan satu-satunya dalam pengambilan keputusan untuk masuk pasar. Segala Sesuatu yang menyangkut akibat trading, sepenuhnya tanggung jawab nasabah dan trader.